THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Motto Hidup

Melakukan sesuatu diawali dengan Do'a, dilengkapi dengan ke ikhlasan dan di akhiri dengan Hamdallah

SMAN 99 JAKARTA

SMAN 99 JAKARTA

Selasa, 25 Mei 2010

Danau Kerinci


Danau yang terletak di kaki Gunung Raja ini merupakan danau terbesar yang ada di Kabupaten Kerinci. Luas danau ini kurang lebih 5000 m persegi dengan ketinggian 783 meter di atas permukaan laut. Pemandangan di sekitar danau begitu menawan. Mata tak akan bosan melihat hamparan air yang jernih dilatarbelakangi barisan pegunungan yang anggun. Di tengah danau terlihat perahu-perahu nelayan sedang mengarungi permukaan airnya yang tenang, tempat bersemayam sejumlah jenis ikan yang banyak ditangkap oleh mayarakat setempat. Di desa-desa sekitar danau, terdapat sejumlah batu berukir yang konon peninggalan manusia megalit yang hidup ribuan tahun silam. Keberadaan batu ukir ini menunjukkan bahwa kawasan di sekitar Danau Kerinci merupakan daerah yang pernah dihuni manusia purba.
Resize of danau kerinci-photbucketDi Danau Kerinci setiap tahun diadakan Fetival Danau Kerinci yang menampilkan berbagai macam atraksi kesenian masyarakat Jambi. Tujuan dari pestival ini adalah untuk memberikan suguhan terhadap para wisatawan yang datang berkunjung.

Danau Kerinci terletak di Kecamatan Danau Kerinci dan Kecamatan Keliling Danau Kabupaten Kerinci, Provinsi , Indonesia, Untuk mencapai lokasi dapat ditempuh melalui jalur darat dengan beberapa alternatif:
1. perjalanan dari kota Jambi ke Sungai Penuh. sekitar 500 km dengan waktu tempuh selama 10 jam. Perjalanan bisa dilakukan dengan kendaraan darat berupa angkutan umum, mobil sewaan atau mobil pribadi.
2. perjalanan dari kota Padang ke Tapan kemudian dilanjutkan ke Sungai Penuh dengan jarak 278 km. Perjalanan ditempuh selama sekitar 7 jam. Perjalanan bisa dilakukan dengan angkutan umum, mobil sewaan atau mobil pribadi. 3. perjalanan dari Padang ke Muaralabuh, kemudian perjalanan dilanjutkan ke Kersik Tuo. Jarak dari kota Padang ke lokasi sekitar 211 km dengan lama perjalanan kira-kira 5-6 jam. Perjalanan bisa dilakukan dengan kendaraan darat berupa angkutan umum, mobil sewaan atau mobil pribadi.
Belum ada hotel kelas berbintang di Kerinci sampai saat ini, tetapi di kota Sungai Penuh, ibukota Kabupaten Kerinci, terdapat banyak hotel kelas melati, selama di Kerinci dapat mencicipi makan Beras Payo, Gulai Ikan Semah, Dendeng Beteko, Kacang Tojin, Lemang dan Jeruk Pelompek, atau minum Kopi Kerinci dan Teh Kayu Aro.

Saat Danau Kelimutu Tidak Lagi Tiga Warna


Inilah keunikan Danau Kelimutu: tiga danau kawah itu berada di puncak Gunung Kelimutu, dan warnanya pun berubah-ubah. Namun, peristiwa langka telah terjadi, sejak akhir 2008, Danau Kelimutu mulai berubah dan saat ini danau triwarna itu menjadi satu warna, ketiganya menjadi hijau muda.

Perubahan menuju satu warna danau kawah yang berada di Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), itu diawali pada Desember 2008. Danau Tiwu Ata Polo saat itu berubah warna dari coklat kehitaman menjadi hijau tua. Disusul Danau Tiwu Ata Mbupu dari hijau lumut kehitaman jadi hijau muda, Senin (5/10).

Warna kedua danau tersebut kini sama dengan warna Danau Tiwu Nua Muri Koo Fai, yang sejak awal diteliti tahun 1915 oleh BCh MM van Suchtelen danau itu dominan berwarna hijau muda.

Saat Suchtelen meneliti pertama kali, Danau Tiwu Ata Polo menunjukkan warna merah darah, Tiwu Nua Muri Koo Fai hijau jamrud, sedangkan Tiwu Ata Mbupu berwarna putih.

Posisi tiga danau yang semuanya memancarkan warna hijau muda ini mirip dengan peristiwa 13 tahun silam, tepatnya pada 9 April 1996. Sebagaimana data Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Balai Taman Nasional (BTN) Kelimutu, ketika itu Tiwu Ata Polo berwarna hijau, Tiwu Nua Muri Koo Fai hijau muda, dan Tiwu Ata Mbupu hijau tua.

Peristiwa seperti itu amatlah langka. Oleh karena itu, danau ini dinamakan Danau Triwarna Kelimutu. Selama ini, Danau Tiwu Ata Polo lebih didominasi warna gelap, seperti merah, hijau tua, dan coklat. Adapun Danau Tiwu Nua Muri Koo Fai lebih sering berwarna hijau muda dan pernah berubah menjadi biru sebanyak 6 kali, putih 10 kali, yang terakhir terjadi tahun 2004—dari warna hijau ke putih telur asin—sedangkan Danau Tiwu Ata Mbupu lebih sering berwarna hijau lumut, hitam, coklat tua, terkadang juga biru, dan pernah dua kali menjadi putih, pada tahun 1915 dan 1960.

Danau Kelimutu secara administratif masuk dalam wilayah Kecamatan Kelimutu, Kabupaten Ende, NTT. Letaknya sekitar 55 kilometer (km) arah timur dari kota Ende, yang dapat ditempuh dengan kendaraan roda empat sekitar dua jam.

Bagi masyarakat etnis Lio, Ende, keberadaan Danau Kelimutu di ketinggian 1.690 meter di atas permukaan laut (dpl) itu mempunyai makna magis yang kental. Dalam mitos turun-temurun mereka, kawasan Danau Kelimutu adalah semacam kampung arwah.

Pintu gerbangnya, Pere Konde, dipercaya dijaga oleh Konde Ratu, sang penguasa. Sementara itu, Danau Tiwu Ata Polo diyakini sebagai tempat berkumpulnya orang-orang jahat. Danau Tiwu Nua Muri Koo Fai dipercaya tempatnya orang-orang muda, sedangkan Tiwu Ata Mbupu adalah tempat berkumpulnya arwah para orang tua.

Namun, beberapa kalangan percaya, perubahan warna Danau Kelimutu berkaitan dengan ramalan akan terjadinya peristiwa penting di Indonesia, atau di Ende. ”Dari cerita orang- orang tua dulu, sih kalau warna danau berubah memberi tanda akan ada bencana. Tetapi, mungkin juga pengaruh cuaca sekarang yang cepat berubah,” kata Yulita, warga Desa Pemo, Kelimutu.

Pada tanggal 13 hingga 31 Mei 1997, warna Danau Tiwu Ata Polo berubah warna pula. Lagi-lagi, peristiwa itu oleh sejumlah kalangan dikaitkan sebagai pertanda perubahan besar akan lengsernya Presiden Soeharto tahun 1998 kala itu.

Begitu pula kejadian Desember 2008 ketika Tiwu Ata Polo berubah warna dari coklat kehitaman menjadi hijau tua, dikaitkan dengan peristiwa pemilu legislatif dan pemilu presiden, serta gempa di Tasikmalaya dan Sumatera.

Gunung Semeru


Mahameru, adalah sebutan terkenal dari puncak Gunung Semeru dengan ketinggian ± 3.676 meter diatas permukaan laut (mdpl), menempatkan diri sebagai gunung tertinggi di Pulau Jawa. Gunung Semeru termasuk salah satu dari gunung berapi yang masih aktif di Jawa Timur, terletak diantara wilayah Administrasi Kabupaten Malang dan Lumajang dengan posisi geografis antara 7°51’ - 8°11’ Lintang Selatan, 112°47’ - 113°10’ Bujur Timur.

Puncak Gunung Semeru (Mahameru) dapat terlihat dengan jelas dari Kota Malang dan beberapa tempat lainnya dengan bentuk kerucut yang sempurna, tapi pada kondisi yang sebenarnya di puncak berbentuk kubah yang luas dengan medan beralun disetiap tebingnya. Kawah Jonggring Saloko pada tahun 1913 dan tahun 1946 mendobrak tepi kawah menyebabkan aliran lava kebagian selatan daerah Pasirian, Candipura dan Lumajang.

Gunung Semeru adalah bagian termuda dari Pegunungan Jambangan tetapi telah berkembang menjadi strato-vulkano luas yang terpisah. Aktivitas material vulkanik yang dikeluarkannya berupa Letusan abu, lava blok tua dan bom lava muda, Material lahar vulkanik bercampur dengan air hujan atau air sungai, Letusan bagian kerucut yang menyebabkan longsoran, Pertumbuhan lambat/berangsur dari butiran lava dan beberapa kali guguran lahar panas.

Formasi geologi Gunung Semeru merupakan hasil gunung api kwarter muda, dengan jenis batuan terdiri dari : abu pasir/ tuf dan vulkan intermedian sampai basis dengan fisiografi vulkan serta asosiasi andosof kelabu dan regosol kelabu dengan bahan induk abu/pasir dab tuf intermedian sampai basis. Bentuk struktur geologi menghasilkan batuan yang tidak padat dan tidak kuat ikatan butirannya, mudah tererosi dimusim penghujan.

Jenis tanahnya adalah regosol, merupakan segabungan tanah dengan sedikit perkembangan profil dengan sedikit perkembangan profil dengan solum dangkal, tipis pada bahan induk kukuh. Pada umumnya ditempat tinggi lainnya, daerah sepanjang route perjalanan dari mulai Ranu Pane (2.200 m dpl) sampai Puncak Semeru mempunyai suhu relatif dingin. Suhu rata-rata berkisar antara 30C–80C pada malam dan dini hari, sedangkan pada siang hari berkisar antara 00C–120C kadang-kadang pada beberapa daerah terjadi hujan es yang terjadi pada saat perubahan musim hujan ke musim kemarau dan sebaliknya.

Dinginnya suhu disepanjang route perjalanan ini bukan semata-mata disebabkan oleh udara diam tetapi didukung oleh kencangnya angin yang berhembus ke daerah ini menjadi udara semakin dingin. Berdasarkan topografi kawasan secara makro, pada tiupan angin membentuk pola yang tidak menentu dalam arti dominasi arah angin sulit ditentukan selalu berubah-ubah. Bentuk topografi yang dilingkari oleh tebing tinggi sekitar 200-500 meter sebenarnya memungkin dapat menahan arus kecepatan angin, tetapi karena banyak celah/lorong tebing tersebut, maka arus angin tidak tertahan bahkan melaju dengan kecepatan yang lebih cepat.

Gunung Rinjani




Gunung Rinjani adalah gunung yang berlokasi di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Gunung yang merupakan gunung berapi kedua tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 3.726 m dpl serta terletak pada lintang 8º25' LS dan 116º28' BT ini merupakan gunung favorit bagi pendaki Indonesia karena keindahan pemandangannya. Gunung ini merupakan bagian dari Taman Nasional Gunung Rinjani yang memiliki luas sekitar 41.330 ha dan ini akan diusulkan penambahannya sehingga menjadi 76.000 ha ke arah barat dan timur.

Secara administratif gunung ini berada dalam wilayah tiga kabupaten: Lombok Timur, Lombok Tengah dan Lombok Barat.

Topografi

Danau kawah Segara Anak dengan Gunung Barujari di tepi danau dilihat dari uncak Gunung Rinjani di sisi timur.Gunung Rinjani dengan titik tertinggi 3.726 m dpl, mendominasi sebagian besar pemandangan Pulau Lombok bagian utara.Di sebelah barat kerucut Rinjani terdapat kaldera dengan luas sekitar 3.500 m × 4.800 m, memanjang kearah timur anda barat. Di kaldera ini terdapat Segara Anak (segara= laut, danau) seluas 11.000.000 m persegi dengan kedalaman 230 m. Air yang mengalir dari danau ini membentuk air terjun yang sangat indah, mengalir melewati jurang yang curam. Di Segara Anak banyak terdapat ikan mas dan mujair sehingga sering digunakan untuk memancing. Bagian selatan danau ini disebut dengan Segara Endut.

Di sisi timur kaldera terdapat Gunung Baru (atau Gunung Barujari) yang memiliki kawah berukuran 170m×200 m dengan ketinggian 2.296 - 2376 m dpl. Gunung kecil ini terakhir aktif/meletus sejak tanggal 2 Mei 2009 dan sepanjang Mei, setelah sebelumnya meletus pula tahun 2004.[1][2] Jika letusan tahun 2004 tidak memakan korban jiwa, letusan tahun 2009 ini telah memakan korban jiwa tidak langsung 31 orang, karena banjir bandang pada Kokok (Sungai) Tanggek akibat desakan lava ke Segara Anak.[3] Sebelumnya, Gunung Barujari pernah tercatat meletus pada tahun 1944 (sekaligus pembentukannya), 1966, dan 1994.

Minggu, 23 Mei 2010

Kondisi Hutan Tropis di Indonesia


Sebagian besar hutan alam di Indonesia termasuk dalam hutan hujan tropis. Banyak para ahli yang mendiskripsi hutan hujan tropis sebagai ekosistem spesifik, yang hanya dapat berdiri mantap dengan keterkaitan antara komponen penyusunnya sebagai kesatuan yang utuh. Keterkaitan antara komponen penyusun ini memungkinkan bentuk struktur hutan tertentu yang dapat memberikan fungsi tertentu pula seperti stabilitas ekonomi, produktivitas biologis yang tinggi, siklus hidrologis yang memadai dan lain-lain. Secara de facto tipe hutan ini memiliki kesuburan tanah yang sangat rendah, tanah tersusun oleh partikel lempung yang bermuatan negatif rendah seperti kaolinite dan illite.

indonesia tropical rain forest

Kondisi tanah asam ini memungkinkan besi dan almunium menjadi aktif di samping kadar silikanya memang cukup tinggi, sehingga melengkapi keunikan hutan ini. Namun dengan pengembangan struktur yang mantap terbentuklah salah satu fungsi yang menjadi andalan utamanya yaitu ”siklus hara tertutup” (closed nutrient cycling) dan keterkaitan komponen tersebut, sehingga mampu mengatasi berbagai kendala/keunikan tipe hutan ini (Withmore, 1975).

Kondisi tanah hutan ini juga menunjukkan keunikan tersendiri. Aktivitas biologis tanah lebih bertumpu pada lapisan tanah atas (top soil). Aktivitas biologis tersebut sekitar 80% terdapat pada top soil saja. Kenyataan-kenyataan tersebut menunjukkan bahwa hutan tropika basah merupakan ekosistem yang rapuh (fragile ecosystem), karena setiap komponen tidak bisa berdiri sendiri. Disamping itu dijumpai pula fenomena lain yaitu adanya ragam yang tinggi antar lokasi atau kelompok hutan baik vegetasinya maupun tempat tumbuhnya (Marsono, 1991).

Hutan Mangrove


Hutan mangrove adalah hutan yang tumbuh di muara sungai, daerah pasang surut atau tepi laut. Tumbuhan mangrove bersifat unik karena merupakan gabungan dari ciri-ciri tumbuhan yang hidup di darat dan di laut. Umumnya mangrove mempunyai sistem perakaran yang menonjo yang disebut akar nafas (pneumatofor). Sistem perakaran ini merupakan suatu cara adaptasi terhadap keadaan tanah yang miskin oksigen atau bahkan anaerob.
htn-baka.jpg (220111 bytes) Hutan mangrove juga merupakan habitat bagi beberapa satwa liar yang diantaranya terancam punah, seperti harimau sumatera (Panthera tigris sumatranensis), bekantan (Nasalis larvatus), wilwo (Mycteria cinerea), bubut hitam (Centropus nigrorufus), dan bangau tongtong (Leptoptilus javanicus, dan tempat persinggahan bagi burung-burung migran.

*Beberapa jenis mangrove yang terkenal:
- Bakau (Rhizopora spp.)
- Api-api (Avicennia spp.)
- Pedada (Sonneratia spp.)
- Tanjang (Bruguiera spp.)

*Peran dan manfaat hutan mangrove :
> pelindung alami yang paling kuat dan praktis untuk menahan erosi pantai.
> menyediakan berbagai hasil kehutanan seperti kayu bakar, alkohol, gula, bahan penyamak kulit, bahan atap, bahan perahu, dll.
> mempunyai potensi wisata
> sebagai tempat hidup dan berkembang biak ikan, udang, burung, monyet, buaya dan satwa liar lainnya yang diantaranya endemik.

*Jika hutan mangrove hilang :
+ abrasi pantai
+ dapat mengakibatkan intrusi air laut lebih jauh ke daratan
+dapat mengakibatkan banjir
+ perikanan laut menurun
+sumber mata pencaharian penduduk setempat berkurang